DUNIA PERIKLANAN

DUNIA PERIKLANAN
Periklanan

Jumat, 06 September 2013

6 Cara Untuk Meningkatkan ‘Modal Manusia’

Bayangkan dua orang miliarder dalam satu ruangan, dan asumsikan bahwa nilai kekayaan bersih mereka sama-sama 1 miliar dolar termasuk semua investasi, real estat, dan aset. Tak seorang pun yang menyembunyikan kekayaannya dan keduanya mempunyai perkawinan yang bahagia. Satu-satunya yang membedakan mereka adalah usianya. Salah satu miliarder berumur 65 tahun, sedangkan yang lainnya 30 tahun. Di luar neraca kekayaan mereka, apakah salah satunya lebih berharga dari yang lain?

Dengan pertimbangan modal manusia (human capital), seseorang berusia 30 tahun mungkin lebih berharga ketimbang pensiunan. Miliarder muda masih mempunyai banyak waktu dalam hidupnya untuk meningkatkan nilai kekayaannya. Modal manusia adalah kemampuan seseorang untuk meningkatkan kesejahteraannya. Meskipun kesejahteraan tak hanya diukur dengan uang, namun di sini kita akan memfokuskan pada kesejahteraan finansial.

Bagaimana cara meningkatkan modal manusia? Ada beberapa cara.

Edukasi
Ada banyak orang pintar yang menulis bahwa pendidikan tinggi tidak terlalu penting buatnya, namun itu tidak benar. Pendidikan bukanlah sekedar yang secara formal dipersiapkan untuk mengerjakan jenis pekerjaan tingkat lanjut. Pendidikan juga melatih pikiran sehingga memungkinkan kita untuk meningkatkan kemampuan belajar kita. Otak, sebagaimana halnya jantung, perlu dilatih dan itu diperoleh melalui pendidikan. 

Menambah wawasan
Apakah Anda seorang arsitek yang hanya mengetahui perkara arsitektur, pengacara yang tak tahu apapun selain hukum, atau tukang kayu yang hanya bisa membuat sesuatu dari kayu? Kondisi itu berbahaya ketika perekonomian secara tak terduga menghapus sejumlah pekerja di industri properti dan jasa keuangan, misalnya. Pelajari hal-hal baru pada pekerjaan Anda saat ini, atau belajarlah sesuatu yang sama sekali baru.

Menjadi sukarelawan
Menjadi sukarelawan tak hanya memberi gambaran bahwa Anda adalah seseorang yang bersemangat, namun juga orang yang layak dipercaya. Bekerja sukarela juga meningkatkan kesempatan bertemu dengan orang lain, sehingga memperbesar jaringan profesional. Gaya hidup sibuk yang dilakoni banyak profesional, kerapkali menyulitkan untuk bertemu orang lain.

Menulis 

Seseorang yang menuliskan tentang lapangan pekerjaan yang dilakukannya akan mendapatkan kredibilitas sebagai ahli. Anda bisa mempublikasikan pekerjaan Anda dalam jurnal, blog profesional atau surat kabar yang menawarkan nasihat kepada pembaca. Artikel yang ditulis dengan baik, memberikan informasi berharga yang bukan pengetahuan biasa akan membantu meningkatkan jaringan karena masyarakat akan memandang Anda sebagai ahli. Mungkin akan membutuhkan banyak waktu, jika menulis bukanlah keahlian Anda. Tapi bisa jadi menulis akan menjadi  keterampilan baru yang perlu dipelajari dalam perjalanan Anda untuk menambah wawasan.

Berbicara di depan publik (Public Speaking) 

Banyak karir yang membutuhkan keahlian sebagai penjual (salesmanship). Keterampilan berbicara di depan publik akan meningkatkan kesempatan Anda untuk maju. Belajar berbicara dengan percaya diri, cerdas dan dengan cara yang membuat orang lain merasa nyaman berada di sekitar Anda adalah kunci menuju langkah selanjutnya untuk meningkatkan karir.

Pekerjaan Anda mungkin tidak memerlukan Anda untuk membuat presentasi formal atau berbicara di depan orang banyak, namun dalam setiap pekerjaan Anda perlu berbicara dengan orang lain. Itu akan menjadi keterampilan terbaik yang dapat dikembangkan oleh setiap pemburu karir.

Jangan menunggu
Sebagaimana kita pelajari pada cerita dua orang miliarder tadi, semakin lama Anda menunggu untuk memulai, modal manusia Anda akan semakin menurun. Kita tak dapat mengendalikan waktu, dan seiring bertambahnya umur, Anda akan menjadi semakin sibuk . Bersembunyi dibalik kesibukan, tak akan membantu Anda mempercepat pencapaian tujuan. Mulailah hari ini.

Kesimpulan
Seiring dengan pemikiran tersebut, ingatlah agar menyisihkan waktu untuk menikmati hidup, memilih hidup sehat dan utamakan keluarga. Kita tak bisa bekerja selamanya, tapi menyediakan waktu untuk menikmati hidup, akan mengisi ulang energi agar Anda agar dapat melanjutkan upaya meningkatkan modal manusia Anda.
 

Sumber: www.investopedia.com

6 Cara Meningkatkan Hasil Investasi

Hari-hari terakhir ini, investor menghadapi banyak tantangan untuk mendapatkan cara terbaik dalam meningkatkan hasil investasi yang lebih tinggi dari suku bunga bank. Banyak produk investasi yang sulit dimengerti, dengan biaya terlalu tinggi, dan produk yang membuat banyak orang menjadi kaya kecuali investor. Di bawah ini ditampilkan beberapa tips yang dapat  membantu meningkatkan hasil investasi dan menghindari kesalahan berinvestasi dengan biaya tinggi.


Ekuitas dibanding obligasi
Di luar gejolak pasar saham selama dekade terakhir, kinerja pasar ekuitas secara konsisten mengungguli pasar obligasi. Meskipun ekuitas mempunyai risiko lebih tinggi ketimbang obligasi, kombinasi pengelolaan keduanya dalam portofolio dapat menawarkan hasil yang menarik dengan volatilitas yang rendah.

Jika kita perhatikan periode investasi sejak 1926 (data pertama yang dapat dilacak) hingga 2010, Index S&P 500 (500 saham dengan kapitalisasi besar di AS) memberikan rata-rata hasil kotor tahunan sekitar 9,9 persen, sedangkan obligasi pemerintah AS mempunyai rata-rata 5,5 persen pada periode yang sama.

Jika kita pertimbangkan juga Indeks Harga Konsumen (IHK – standar pengukur inflasi) pada periode yang sama adalah 3 persen, maka akan diperoleh hasil riil yang disesuaikan sebesar 6,9 persen  untuk saham dan 2,5 persen untuk obligasi. Inflasi dapat menggerus daya beli dan hasil investasi seseorang, tapi investasi ekuitas dapat membantu meningkatkan pendapatan. 

Perusahaan kecil vs besar
Jika kita perhatikan kinerja historis perusahaan AS (sejak 1926) dan perusahaan internasional (sejak 1970), akan ditemukan adanya perusahaan berkapitalisasi kecil yang mengalahkan perusahaan berkapitalisasi besar , baik di AS maupun di pasar internasional.

Dari waktu ke waktu, perusahaan kecil cenderung mempunyai risiko lebih tinggi dibanding perusahaan besar, karena perusahaan kecil tidak semapan perusahaan besar. Perusahaan kecil akan dipandang sebagai calon penerima kredit yang berisiko oleh bank, operasi dan jumlah pegawai lebih sedikit, inventory sedikit dan umumnya sedikit rekam jejak. Kendati demikian, portofolio investasi yang mengandung perusahaan kecil dan menengah mempunyai historis hasil investasi yang lebih tinggi ketimbang hanya membeli saham perusahaan berkapitalisasi besar.

Perusahaan kecil di AS telah mengalahkan perusahaan besar dengan hasil rata-rata sekitar 2,1 persen per tahun sejak 1926. Dengan menggunakan teori perusahaan berkapitalisasi kecil yang sama, perusahaan kecil internasional juga mengalahkan perusahaan besar internasional dengan rata-rata 5,8 persen per tahun sejak 1970.

Mengelola pengeluaran
Bagaimana kita berinvestasi dalam portofolio, akan berdampak langsung pada biaya investasi dan hasil investasi yang masuk ke kantong. Dua metode utama berinvestasi adalah dengan cara manajemen aktif atau manajemen pasif. Manajemen aktif mempunyai biaya yang lebih tinggi ketimbang manajemen pasif. Pada umumnya perbedaan biaya antara manajemen aktif dan pasif sekitar 1 persen per tahun.

Manajemen aktif cenderung jauh lebih mahal daripada pasif karena harus mempekerjakan analis riset berharga-tinggi, teknisi, dan ekonom yang seluruhnya mencari ide investasi terbaik untuk portofolio Anda. Manajer aktif juga harus membayar untuk dana marketing dan biaya penjualan. Mereka juga terikat dengan kewajiban-kewajiban sebagai broker bursa saham.

Manajemen pasif dapat digunakan untuk meminimalkan biaya investasi dan menghindari efek pembalikan dari kegagalan memprediksi pergerakan pasar. Reksadana indeks menggunakan pendekatan ini sebagai jalan untuk memiliki seluruh saham di pasar versus timing pasar dan pemilihan saham.

Investor yang teliti dan akademisi profesional memahami realitas bahwa sebagian besar manajer aktif secara konsisten gagal mengalahkan acuan masing-masing dari waktu ke waktu. Oleh karena itu; mengapa harus keluar biaya tambahan jika manajemen pasif bisa tiga kali lebih murah.

Contoh:


  • Portofolio yang dikelola secara pasif bernilai 1.000.000 dolar dengan rasio biaya 0,40 persen, akan membutuhkan biaya 4.000 dolar per tahun.
  • Portofolio yang dikelola secara aktif bernilai 1.000.000 dolar dengan rasio biaya 1,20 persen, akan membutuhkan biaya 12.000 dolar per tahun.
Perusahaan bernilai vs. perusahaan bertumbuh
Sejak pelacakan indeks dimungkinkan, perusahaan bernilai (value companies) telah menyingkirkan perusahaan bertumbuh (growth company), baik di pasar AS maupun internasional. Akademisi keuangan profesional yang telah mempelajari nilai maupun pertumbuhan persahaan selama beberapa dekade, biasanya menyebut hal ini sebagai “efek nilai.” Sebuah portofolio yang condong ke perusahaan “bernilai” melebihi perusahaan “bertumbuh” secara historis akan mendapatkan hasil investasi yang lebih tinggi.

Saham bertumbuh (growth stock) cenderung mempunyai harga saham yang relatif lebih tinggi dibanding ukuran-ukuran akuntasi dasarnya, dan dianggap sehat, perusahaan yang tumbuh cepat biasanya hanya sedikit peduli pada pembayaran dividennya. Sebaliknya perusahaan bernilai, mempunyai harga saham relatif rendah dibanding ukuran-ukuran akuntansi dasarnya seperti nilai buku, penjualan, dan pendapatan. Perusahaan seperti ini adalah perusahaan yang telah mengalami tekanan dan bisa jadi mempunyai pertumbuhan pendapatan yang buruk dan perkiraan masa depan yang menurun.

Beberapa perusahaan bernilai akan menawarkan pembayaran dividen tahunan kepada investor, yang dapat ditambahkan ke hasil kotor investor, sehingga akan membantu jika apresiasi harga saham pada tahun tersebut cukup rendah. Namun ironisnya, data historis di bursa AS dan internasional menunjukkan bahwa perusahaan bernilai dengan “tekanan” ini  dapat mengungguli “kesehatan” perusahaan bertumbuh selama periode yang panjang.

Alokasi aset/diversifikasi
Alokasi aset dan diversifikasi adalah proses menambahkan berbagai kelompok aset dengan perbedaan sifat (saham berkapitalisasi kecil di AS, saham internasional, REITs, komoditas, obligasi global, dan sebagainya) ke dalam portofolio dengan persentase alokasi yang tepat untuk setiap kelompok. Selama kelompok aset tersebut mempunyai korelasi yang berbeda satu sama lain, percampuran yang efisien dapat mengurangi risiko keseluruhan portofolio secara dramatis dan meningkatkan hasil yang diharapkan.

Komoditas (seperti gandum, mimyak, perak, dan sebagainya) mempunyai korelasi yang rendah dengan saham, sehingga satu sama lain dapat menjadi komplemen dalam portofolio dengan mengurangi keseluruhan risiko portofolio dan meningkatkan hasil yang diharapkan.

“Dekade yang Hilang” menjadi sebutan umum untuk periode pasar antara 2000 hingga 2010 dimana Indeks S&P 500 hanya memberikan hasil tahunan yang sangat sedikit,  rata-rata 0,40 persen. Oleh karena itu, jika Anda telah mendiversifikasi portofolio Anda dengan berbagai jenis kelompok aset, seperti investasi dengan sifat yang mirip menjadi berbagai indeks berikut, Anda akan mendapatkan hasil yang sangat berbeda:

 

 Indeks Kelompok Aset

Hasil Rata-rata Tahunan (Jan 2000- Dec 2010)

S&P 500 Index

0.40%

US Small Cap Value Index

12.1%

DOW Jones UBS Commodity Index

8.0%

DOW Jones US Select REIT Index

12.1%

MSCI Emerging Markets Index

10.9%

Barclay`s Capital US Govt/Credit
Intermediate Bond Index

5.9%

Rebalancing
Dari waktu ke waktu, portofolio akan hanyut dari persentase awal kelompok aset tersebut, dan sebaiknya dikembalikan ke jalur targetnya. Percampuran saham dan obligasi 50/50 dapat dengan mudah berubah menjadi 60/40 setelah rally saham yang gemah-ripah. Tindakan menyesuaikan kembali portofolio ke alokasi awalnya disebut dengan “rebalancing.

Rebalancing dapat dilakukan dengan tiga cara:

  • Menambahkan dana segar ke aset dalam portofolio yang porsinya sudah berkurang.
  • Menjual porsi aset yang berlebih dan menambahkan kelompok aset yang menurun porsinya.
  • Menarik kelompok aset yang porsinya berlebih.
Rebalancing adalah cara yang cerdas, efektif, dan otomatis untuk membeli dan menjual dengan harga tinggi, tanpa memasukkan risiko emosi dalam keputusan investasi Anda. Studi yang dilakukan Goldie & Murray pada 2010 untuk periode 1 Januari 1990 hingga 30 Desember 2009, menggunakan perbandingan 70/30 untuk campuran indeks saham/obligasi dan melihat efek rebalancing tahunan portofolio versus membiarkan portofolio tak tersentuh. Rebalancing dapat mencapai dua aspek penting dalam berinvestasi: meningkatkan kinerja dan hasil portofolio Anda terhadap toleransi risiko pada tingkat awal.

Kesimpulan
Selain semakin rumitnya portofolio investasi selama beberapa dekade terakhir, masih ada beberapa tools sederhana seperti disebutkan di atas yang telah teruji secara historis untuk meningkatkan hasil investasi. Menerapkan tools seperti efek “nilai” dan besaran” sejalan dengan alokasi aset superior, dapat menambah hasil yang diharapkan hingga 3-5 persen per tahun. Perlu diingat untuk memperhatikan betul biaya portofolio, ketimbang mempertebal dompet manajer investasi di pasar modal.

Sumber: www.investopedia.com

6 Strategi Alokasi Aset

Mempertahankan paduan aset yang tepat merupakan suatu proses dinamis dan mempunyai peran kunci dalam menentukan keseluruhan risiko dan hasil portofolio Anda. Paduan aset dalam portofolio sebaiknya mencerminkan sasaran pada satu titik waktu. Ada beberapa strategi dalam menetapkan alokasi aset, di sini kita akan menggarisbawahi beberapa diantaranya, dan mempelajari pendekatan dasar manajemen dari masing-masing strategi.


Alokasi Aset Stratejik
Alokasi aset stratejik adalah sebuah metoda dalam menetapkan dan melekat pada apa yang disebut “basis paduan kebijakan.” Ini adalah kombinasi proporsional aset yang berbasis pada tingkat keuntungan yang diharapkan untuk setiap kelompok aset. Misalnya, jika saham mempunyai imbal hasil historis 10% per tahun dan obligasi mempunyai imbal hasil 5% per tahun, paduan dari 50% saham dan 50% obligasi diharapkan bisa memberikan imbal hasil 7,5% per tahun.

Alokasi Aset Dengan Bobot Yang Konstan
Alokasi aset stratejik pada umumnya berimplikasi pada strategi beli dan tahan (buy & hold), bahkan ketika pergeseran pada nilai aset menyebabkan perubahan pada kebijakan paduan aset yang sudah mapan. Karena alasan itu, Anda bisa memilih untuk mengadopsi pendekatan bobot-konstan pada alokasi aset. Dengan pendekatan ini, Anda menyeimbangkan kembali portofolio secara berkelanjutan. Contohnya, jika salah satu aset mengalami penurunan nilai, Anda cenderung membeli aset tersebut lebih banyak, dan ketika nilai aset itu meningkat Anda bisa menjualnya.

Tak ada peraturan yang tegas dan cepat untuk menentukan timing dalam menyeimbangkan kembali portofolio dengan strategi  alokasi aset bobot-konstan. Kendati demikian, hal yang biasa berlaku adalah bahwa portofolio sebaiknya diseimbangkan kembali  sesuai paduan aslinya ketika suatu aset bergerak lebih dari 5 persen dari nilai awalnya.

Alokasi Aset Taktis
Dalam jangka panjang , strategi alokasi aset stratejik kemungkinan besar akan relatif kaku. Oleh karena itu, Anda perlu untuk sesekali  menyimpang dari paduan keseimbangan secara taktis dengan tujuan memanfaatkan peluang-peluang investasi yang tidak biasa atau pengecualian. Fleksibilitas itu akan menambah komponen timing pasar kepada portofolio, yang memungkinkan Anda untuk berpartisipasi pada kondisi ekonomi yang lebih menguntungkan pada satu kelompok aset.

Alokasi aset taktis dapat dijelaskan sebagai suatu strategi aktif yang moderat, selama seluruh paduan aset stratejik dikembalikan kepada keinginan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek tercapai. Strategi ini membutuhkan kedisiplinan. Pertama-tama Anda harus mapu mengenali ketika peluang jangka pendek sedang berlangsung, dan kemudian menyeimbangkan kembali protofolio kepada posisi aset jangk a panjang.

Alokasi Aset Dinamis
Strategi alokasi aset aktif yang lainnya adalah alokasi aset dinamis, dimana Anda secara konstan menyesuaikan paduan aset ketika pasar bangkit dan jatuh dan ketika ekonomi menguat dan melemah. Dengan strategi ini Anda menjual aset yang nilainya sedang turun dan membeli aset yang nilainya sedang naik. Hal ini membuat penerapan strategi alokasi aset dinamis berseberangan dengan strategi bobot-konstan. Misalnya, jika pasar saham menunjukkan pelemahan, Anda menjual saham untuk mengantisipasi penurunan lebih lanjut. Jika pasar menguat,  Anda membeli saham untuk mengantisipasi kelanjutan keuntungan pasar.

Alokasi Aset Terjamin
Dengan strategi alokasi aset terjamin, Anda membentuk suatu basis nilai portofolio dimana nilai portofolio itu tidak boleh anjlok. Selama potofolio itu memperoleh imbal hasil di atas basisnya, Anda menerapkan pengelolaan aktif yang berusaha meningkatkan nilai portofolio sebesar-besarnya. Kendati demikian, jika nilai portofolio jatuh ke nilai basisnya, Anda berinvestasi pada aset-aset yang bebas risiko sehingga nilai basisnya menjadi tetap. Pada sat itu, Anda sebaiknya berkonsultasi pada penasihat Anda untuk melakukan realokasi aset, bahkan mungkin dengan mengubah seluruh strategi investasi Anda.

Anda dapat menerapkan strategi alokasi aset terjamin dengan pendekatan formula atau pendekatan asuransi. Pendekatan formula adalah strategi kelulusan: ketika nilai portofolio menurun, Anda membeli lebih banyak aset bebas risiko sehingga ketika portofolio mencapai level basisnya, secara keseluruhan Anda berinvestasi pada aset bebas risiko. Dengan pendekatan asuransi portofolio, berarti Anda menggunakan put option (kontrak opsi untuk menjual sejumlah tertentu aset pada harga dan waktu tertentu ) dan/atau futures contracts( persetujuan kontrak untuk membeli atau menjual instrumen finansial tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu) untuk memelihara modal basis. Kedua pendekatan tersebut dianggap sebagai strategi manajemen aktif, namun ketika jumlah basis tercapai, Anda mengadopsi pendekatan pasif.

Alokasi aset terjamin cocok untuk investor penghindar risiko yang menginginkan kepastian dari manajemen portofolio aktif, namun menghargai keamanan dari mempertahankan suatu batas yang menjamin bahwa nilai portofolio tak boleh turun. Misalnya, seorang investor yang mengharapkan untuk menetapkan  standar hidup minimum selama masa pensiun bisa menggunakan strategi alokasi aset terjamin yang sesuai dengan tujuan pengelolaaannya.

Alokasi Aset Terintegrasi
Dengan alokasi aset terintegrasi Anda dapat mempertimbangkan ekspektasi ekonomi Anda maupun risiko Anda dalam membentuk suatu paduan aset. Meskipun semua strategi yang disebutkan di atas memperhitungkan harapan untuk imbal hasil pasar di masa yang akan datang, tidak semua strategi memperhitungkan toleransi risiko investasi. Alokasi aset terintegrasi adalah strategi alokasi aset yang lebih luas, sekalipun hanya menggunakan alokasi dinamik ataupun bobot-konstan. Tentu saja, seorang investor tak berharap untuk menerapkan dua strategi yang berlawanan satu sama lain.

Kesimpulan
Alokasi aset dapat menjadi proses aktif untuk memvariasikan keragaman aset atau benar-benar pasif. Apakah seorang investor memilih suatu strategi alokasi aset secara tepat atau kombinasi dari strategi yang berbeda, tergantung pada sasaran, usia, ekspektasi pasar dan toleransi risiko si investor.

Meskipun demikian, patut diingat, bahwa artikel ini hanya memberikan panduan umum tentang bagaimana investor dapat menggunakan alokasi aset sebagai bagian dari strategi inti mereka. Berhati-hatilah bahwa pendekatan alokasi yang melibatkan antisipasi dan reaksi  pada pergerakan pasar membutuhkan keahlian dan bakat dalam menggunakan perangkat tertentu untuk menentukan gerakan pada waktu yang tepat. Banyak orang mengatakan, memilih timing pasar yang akurat nyaris tidak mungkin, maka pastikan bahwa strategi Anda tidak terlalu rentan terhadap kesalahan yang tak terpikirkan sebelumnya.  

Sumber: Jason van Bergen, www.investopedia.com

4 Elemen Dasar Nilai Saham

Leluhur orang Yunani memperkenalkan bumi, api, air, dan udara sebagai komponen utama dari semua hal. Mereka mengklasifikasikan semua benda sebagai campuran elemen-elemen tersebut. Investasi mempunyai paduan empat elemen dasar yang serupa yang biasanya digunakan investor untuk memilah nilai saham. Pada artikel ini, kita akan melihat ke empat rasio itu dan apa yang diungkapkannya tentang saham.



Rasio harga terhadap nilai buku (P/B) menampilkan nilai perusahaan jika dijual hari ini. Rasio ini berguna untuk diketahui karena banyak perusahaan di sektor industri yang sudah sangat mapan, namun pertumbuhannya cenderung landai, meski masih memiliki nilai aset yang bagus. Nilai buku, biasanya termasuk peralatan, gedung, tanah, aset lain yang bisa dijual, termasuk juga saham ditahan dan obligasi. Dalam perhitungan perusahaan keuangan murni, nilai buku dapat berfluktuasi sehingga saham-sahamnya cenderung mempunyai portofolio aset yang nilainya naik dan turun. Perusahaan industrial cenderung mempunyai nilai buku yang lebih didasarkan nilai aset fisik, yang terdepresiasi dari tahun ke tahun sesuai ketentuan dalam akuntansi. Dalam kasus lain, rasio P/B yang rendah dapat melindungi kita – jika perhitungannya akurat. Ini berarti, investor perlu melihat lebih dalam aset aktual yang diperhitungkan dalam rasio tersebut.

Rasio harga terhadap hasil investasi atau laba bersih saham (P/E) merupakan rasio yang paling banyak diamati. Jika harga saham tiba-tiba melonjak, maka P/E rasio ibarat makanan lezat. Nilai saham bisa meningkat meskipun tanpa peningkatan signifikan pada hasil investasi (earnings). Namun P/E rasio akan menjadi pertimbangan utama untuk memilih saham jika nilainya tetap tinggi. Tapi tanpa adanya laba yang mendukung harga, saham pada akhirnya akan rontok.

Penjelasan tentang hal ini sederhana saja: rasio P/E dapat dianggap sebagai waktu yang dibutuhkan oleh suatu saham untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan, jika tak ada perubahan dalam usaha. Suatu saham yang diperdagangkan dengan harga 20 dolar per lembar dengan laba 2 dolar per lembarnya mempunyai rasio P/E 10. Rasio ini kadang-kadang diartikan bahwa jika tak ada perubahan, uang Anda akan kembali dalam tempo 10 tahun. Alasan bahwa saham cenderung mempunyai rasio P/E yang tinggi adalah bahwa investor berusaha untuk memperkirakan saham mana saja yang akan memberikan hasil investasi yang besar dan progresif.  Seorang investor mungkin akan membeli saham dengan rasio P/E 30 jika dia pikir hasilnya akan menjadi dua kali lipat setiap tahun (memperpendek periode pengembalian investasi secara signifikan). Jika hal ini gagal tercapai, maka saham tersebut akan turun kembali menuju rasio P/E yang lebih masuk akal. Jika saham memang dikelola untuk menghasilkan double earnings, maka saham itu cenderung akan terus diperdagangkan dengan rasio P/E yang tinggi. Dalam memilih saham, sebaiknya dengan memperbandingkan saham dari perusahaan dengan industri dan pasar yang sama.

Ada baiknya untuk mempunyai back-up jika pertumbuhan saham melandai. Itulah sebabnya mengapa dividen saham yang dibayarkan menjadi daya tarik banyak investor – bahkan ketika harganya turun Anda tetap mendapatkan bayaran. Pendapatan dividen memperlihatkan berapa banyak yang Anda terima untuk mendapatkan kembali uang Anda. Dengan membagi dividen saham tahunan dengan harga saham akan diperoleh sebuah persentase. Anggaplah persentase tersebut sebagai bunga uang Anda, dengan tambahan kesempatan pertumbuhan melalui apresiasi saham.

Meskipun tampaknya sederhana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada dividen. Dividen yang tidak konsisten atau tertunda pembayarannya di masa lalu berarti pendapatan dividen tak dapat diandalkan. Seperti elemen air, dividen bisa surut dan mengalir, sehingga pengetahuan ke arah mana arus pasang akan mengarah – seperti apakah terjadi peningkatan pembayaran dividen dari tahun ke tahun – penting untuk membuat keputusan dalam pembelian saham. Pembayaran dividen juga bergantung pada industrinya. Pada umunya, perbankan dan perusahaan utilitas banyak memberikan dividen, sementara perusahaan teknologi lebih banyak menginvestasikan kembali hampir seluruh keuntungannya untuk menggenjot pertumbuhan.

P/E, P/B, PEG dan pendapatan dividen sangat sempit berfokus sebagai alat ukur tunggal yang berdiri sendiri. Dengan mengombinasikan metode-metode valuasi tersebut, kita akan dapat menilai saham dengan lebih baik. Jika kita gunakan lebih banyak perangkat pada metode valuasi saham, makin banyak perbedaan akan yang kita temukan. Kendati demikian, dalam dunia investasi, keempat  elemen dan rasio itu kemungkinan tenggelam oleh ribuan alat ukur, namun akan tetap berguna untuk mengetahui apakah suatu saham akan cukup berharga untuk dibeli.

Sumber: www.investopedia.com


Manajemen Investasi

Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana

Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi.
Diluar industri keuangan, terminologi "manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya selain daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan banyak lainnya selain daripada saham dan obligasi.

Manajemen investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro, pound dan yen.

Market Summary



06/09/2013 15:35:20
JCI Close 4,045.59
chg -5
% -0.1 %
Prv 4,050.86
Op 4,058.46
Hi 4,071.81(+21)
Lo 4,012.68(-38)
Adv 99
Dec 330
Unchg 91
Untrd 186

06/09/2013 15:35:20

Tval Tvol Tfreq
Regular 2,842 B 2,815 M 101,013.0
Negotiated 873 B 556 M 506.0
Cash 0 B 0 M 0.0
Total 3,715 B 3,371 M 101,519.0
Foreign Buy 1,582 B 686 M 23,821.0
Foreign Sell 1,811 B 850 M 26,413.0
Foreign %Total 0 B 0 M 24.7
Foreign Net -229 B -164 M -2,592.0
Relative Index Performance 06/09/2013 15:30:01
Sector last chg %chg 1-week 1-month 3-month 6-month 1-year
COMPOSITE 4050 -1.10 -0.03 % -1.81 % -13.17 % -19.43 % -15.20 % -1.13 %
LQ45 671 1.37 +0.20 % -2.11 % -14.10 % -19.90 % -18.31 % -4.60 %
JII 566 3.70 +0.66 % -1.61 % -11.17 % -17.00 % -13.70 % -1.79 %
KOMPAS100 861 1.13 +0.13 % -1.97 % -14.12 % -20.74 % -18.51 % -4.89 %
MBX 1148 1.14 +0.10 % -1.93 % -13.43 % -19.77 % -16.59 % -2.80 %
DBX 624 -4.89 -0.78 % -1.05 % -11.62 % -17.27 % -5.33 % +10.75 %
AGRI 1836 -9.89 -0.54 % +4.78 % +7.32 % -6.31 % -8.25 % -15.18 %
MINING 1504 5.20 +0.35 % +5.56 % +16.07 % -3.34 % -20.62 % -19.96 %
PROPERTY 336 -5.26 -1.54 % -5.33 % -22.81 % -36.48 % -18.94 % +20.85 %
INFRASTRUC 896 -4.87 -0.54 % -5.80 % -13.46 % -12.91 % -9.56 % +1.31 %
FINANCE 488 -4.09 -0.83 % -2.89 % -17.61 % -22.64 % -22.92 % -6.90 %
TRADE 734 -7.50 -1.01 % -1.02 % -13.48 % -20.12 % -8.44 % +7.40 %
MANUFACTUR 1097 16.07 +1.49 % -0.80 % -13.90 % -19.32 % -12.60 % +1.98 %
CONSUMER 1830 22.04 +1.22 % +0.74 % -10.09 % -14.05 % +6.79 % +16.49 %
BASIC-IND 439 9.00 +2.09 % -0.45 % -18.94 % -27.41 % -25.44 % -0.99 %
MISC-IND 1043 14.66 +1.43 % -4.07 % -15.84 % -20.23 % -26.91 % -16.49 %
IDX30 342 0.85 +0.25 % -2.50 % -15.19 % -19.69 % -18.22 % -4.02 %

Top 10 Foreign Buying 06/09/2013 15:35:20
Stock Last Price Value % Change Change
TLKM 1990 128 B -0.5 % -10
BBRI 6650 103 B -0.7 % -50
BMRI 6650 60 B -2.2 % -150
LPPF 10200 54 B -7.3 % -800
ASII 5600 50 B +0.9 % +50
PGAS 5100 44 B 0.0 % 0
BBCA 8600 44 B 0.0 % 0
KLBF 1260 41 B -2.3 % -30
UNVR 31950 25 B +3.1 % +950
SMGR 12450 22 B +0.8 % +100

Top 10 Foreign Selling 06/09/2013 15:35:20
Stock Last Price Value % Change Change
TLKM 1990 259 B -0.5 % -10
BMRI 6650 103 B -2.2 % -150
PGAS 5100 89 B 0.0 % 0
BBRI 6650 69 B -0.7 % -50
LPPF 10200 60 B -7.3 % -800
ASII 5600 48 B +0.9 % +50
KLBF 1260 45 B -2.3 % -30
BBCA 8600 36 B 0.0 % 0
ASRI 455 29 B -3.2 % -15
AKRA 3550 25 B -1.4 % -50

Top 10 Gainers LQ45 06/09/2013 15:35:20
Stock Last Price % Change Change Value
INCO 2600 +8.3 % +200 113 B
CPIN 2725 +5.8 % +150 81 B
UNVR 31950 +3.1 % +950 98 B
GGRM 36950 +2.6 % +950 32 B
INTP 19100 +2.1 % +400 31 B
MAIN 2675 +1.9 % +50 28 B
BMTR 1680 +1.8 % +30 44 B
BBTN 860 +1.2 % +10 3 B
ASII 5600 +0.9 % +50 135 B
SMGR 12450 +0.8 % +100 58 B

Top 10 Losers LQ45 06/09/2013 15:35:20
Stock Last Price % Change Change Value
MLPL 325 -11.0 % -40 63 B
EXCL 4050 -4.7 % -200 53 B
SSIA 640 -4.5 % -30 22 B
ASRI 455 -3.2 % -15 100 B
LPKR 950 -3.1 % -30 89 B
WIKA 1640 -3.0 % -50 35 B
MNCN 2750 -2.7 % -75 53 B
AALI 20300 -2.4 % -500 61 B
KLBF 1260 -2.3 % -30 116 B
BMRI 6650 -2.2 % -150 268 B

Top 10 Value LQ45 06/09/2013 15:35:20
Stock Last Price Value % Change Change
TLKM 1990 632 B -0.5 % -10
BMRI 6650 268 B -2.2 % -150
BBRI 6650 226 B -0.7 % -50
PGAS 5100 213 B 0.0 % 0
ASII 5600 135 B +0.9 % +50
KLBF 1260 116 B -2.3 % -30
INCO 2600 113 B +8.3 % +200
BBCA 8600 111 B 0.0 % 0
LSIP 1490 109 B 0.0 % 0
ASRI 455 100 B -3.2 % -15


Memahami Option Trading

Banyak trader berpikir bahwa posisi opsi saham (stock option) adalah sebuah substitusi saham yang mempunyai leverage lebih tinggi dan lebih sedikit membutuhkan modal. Secara keseluruhan, opsi dapat digunakan untuk mempertaruhkan arah harga saham, mirip dengan saham itu sendiri. Kendati demikian, opsi mempunyai karakteristik berbeda dengan saham, ada banyak terminologi yang harus dipelajari untuk mulai bertransaksi dengan opsi.

 

Ada dua tipe opsi, yaitu calls dan puts. Ketika membeli opsi call, Anda mempunyai hak tapi bukan kewajiban untuk membeli suatu saham pada harga tertentu (strike price) setiap saat sebelum opsi kadaluarsa. Ketika membeli opsi puts, Anda mempunyai hak namun tidak wajib untuk menjual saham saham pada strike price setiap saat sebelum tanggal kadaluarsa.

Satu perbedaan penting antara saham dan opsi adalah bahwa saham memberi sebagian kecil kepemilikan dalam perusahaan. Sedangkan opsi adalah kontrak yang memberi hak untuk membeli dan menjual saham dengan harga dan waktu tertentu. Perlu diingat bahwa selalu ada dua sisi pada setiap transaksi opsi: pembeli dan penjual. Jadi untuk setiap pembelian opsi call atau put selalu ada orang lain yang menjualnya.

Ketika seseorang menjual opsi, secara efektif ia menciptakan sebuah sekuritas yang sebelumnya tak ada. Hal ini dikenal sebagai “menulis” sebuah opsi dan menerangkan salah satu dari sumber utama opsi, selama perusahaan yang terlibat tidak menerbitkan opsi. Ketika menulis opsi call, Anda mungkin wajib menjual saham pada harga tertentu setiap saat sebelum tanggal kadaluarsa. Ketika menulis opsi put, Anda mungkin wajib membeli saham pada harga tertentu setiap saat sebelum tanggal kadaluarsa.

Transaksi saham dapat dibandingkan dengan berjudi di kasino, dimana kita bertaruh melawan bandar, sehingga ketika semua petaruh mempunyai keberuntungan yang luar biasa, mereka semua bisa memenangi pertaruhan. Transaksi opsi lebih mirip pertaruhan di pacuan kuda, dimana setiap petaruh melawan petaruh lainnya. Dengan demikian transaksi opsi, seperti halnya pacuan kuda, adalah zero-sum­ game (permainan menang-kalah). Jika pembeli opsi menang maka penjual opsi kalah, dan sebaliknya.

Penetapan harga opsi
Harga dari suatu opsi disebut premium. Pembeli opsi tidak bisa merugi melebihi pembayaran premium yang telah dibayar sebagai ikatan kontrak, tak peduli apa yang terjadi terhadap sekuritas yang menjadi dasar transaksi opsi. Dengan demikian risiko pembeli tak pernah melebihi jumlah yang dibayarkan untuk opsi tersebut. Potensi keuntungan, di pihak lain, secara teoritis tidak terbatas.

Sebagai imbalan dari premium yang yang diperoleh dari pembeli, penjual opsi menanggung risiko dari memberikan (jika opsi call) atau mengambil (jika opsi put) bagian saham. Meskipun opsi itu dilindungi dengan opsi lain  atau suatu posisi pada saham yang menjadi basisnya, kerugian penjual bisa tak terbatas, artinya penjual dapat mengalami kerugian lebih banyak daripada premium yang diterima.

Tipe opsi
Anda perlu peduli bahwa ada dua bentuk dasar dari opsi: gaya Amerika dan Eropa. Gaya Amerika, opsi dapat dilaksanakan setiap saaat antara tanggal pembelian dan tanggal kadaluarsa. Sebagian besar opsi yang dipertukarkan-ditransaksikan (exchange-traded option) bergaya Amerika, dan seluruh opsi saham bergaya Amerika. Opsi bergaya Eropa, hanya dapat dilaksanakan pada tanggal kadaluarsa. Kebanyakan opsi indeks bergaya Eropa.

Ketika harga transaksi dari opsi call berada di atas harga saham berlaku, maka opsi call itu menjadi tidak berharga (out of the money), sedangkan jika strike price di bawah harga saham, maka opsi call itu menjadi bernilai (in the money). Opsi put mempunyai pengertian sebaliknya. Menjadi tidak bernilai ketika harga transaksinya di bawah harga saham, dan menjadi bernilai ketika harga transaksinya berada di atas harga saham.

Perlu dicatat bahwa opsi tidak tersedia pada harga berapapun. Opsi saham pada umumnya ditransaksikan dengan strike price dengan interval 2,50 hingga 30 dolar dan dengan interval di atas 5 dolar. Selain itu, hanya strike price yang berada dalam rentang yang masuk akal, di sekitar harga saham berlaku, yang ditransaksikan. Opsi dengan in-or-out-of-the-money terlalu jauh kemungkinan tak akan tersedia di pasar.

Semua opsi saham yang kadaluarsa pada tanggal tertentu, disebut tanggal kadaluarsa. Untuk opsi yang dicatatkan (listed) secara normal, terjadinya transaksi dapat mencapai sembilan bulan sejak tanggal listed. Kontrak opsi jangka panjang, disebut LEAPS, juga dapat terjadi pada banyak saham, dan hal tersebut bisa memiliki tanggal kadaluarsa hingga tiga tahun sejak tanggal listing.

Kadaluarsa opsi secara resmi jatuh pada hari Sabtu, setelah Jumat ketiga pada bulan terjadinya kadaluarsa. Namun, pada praktiknya, secara umum kadaluarsa opsi jatuh pada Jumat ketiga, karena broker biasanya tidak beraktivitas pada hari Sabtu dan pasar tutup. Penyelesaian antar broker kenyataannya sudah terlaksana pada hari Sabtu.

Tidak seperti saham yang memiliki masa penyelesaian tiga hari, opsi diselesaikan keesokan harinya. Untuk melakukan penyelesaian pada tanggal kadaluarsa (Sabtu), Anda harus melaksanakan atau mentransaksikan opsi pada akhir hari Jumat.

Kesimpulan
Sebagian besar trader opsi menggunakan opsiu sebagai bagian dari strategi yang lebih besar berdasarkan pada saham-saham terseleksi. Tapi karena transaksi opsi sangat berbeda dengan transaksi saham, trader saham perlu waktu untuk memahami terminologi dan konsep-konsep opsi sebelum bertransaksi opsi.